Minggu, 17 Juli 2011

Adi Maulana Putra(224207010) - TUGAS MSDM

NAMA : Adi Maulana Putra
NIM : 224207010



1)Pengertian Motivasi
a) Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggris -
    "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh
    Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN
    jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan 
    atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak
    utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang
    diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Oleh itu kita boleh definisikan bahwa Motivasi       adalah   sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara   negatif atau positif

b) Menurut Walgito (2002) 
Motif berasal dari bahasa latinmo v e re yang berarti bergerak atautomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,
memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
c) Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan 
Motivasi adalahmerupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.
Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur
dorongan dan keinginan.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan
dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan,
maksud dan tujuan, namun dalam penerapannya nanti, penggunaan masing-
masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap karyawan. Sesuai kebutuhan
dan keinginan masing-masing. 

2) Pengertian Kepuasan Kerja  
Dalam kutipan Moh. As’ad yang terdapat pada buku “Psikologi Industri”(2000:104), Joseph Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah “sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan”. Dan pendapat M.L Blum yang dikutip oleh Moh. As’ad dalam buku “Psikologi lndustri”(2000:102) mendefinisikan kepuasan kerja adalah “suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri”.
Serta ada juga pendapat dari Susilo Martoyo dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (1990: 123-124), kepuasan kerja, merupakan :
“Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan”.


3) Pengertian Konflik
a) Menurut Minnery, mendefinisikan konflik sebagai interaksi
antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung
namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan di mana setidaknya salah
satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan
melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut (Minnery 1985,
hal 35).
Dalam sosiologi konflik disebut juga pertikaian atau pertentangan.
Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif.
Hal ini berarti satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau berusaha
menyingkirkan pihak lainnya. Dengan kata lain, pertikaian
merupakan usaha penghapusan keberadaan pihak lain.

b) Menurut Soedjono (2002:158),
pertikaian adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana pihak yang
satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain atau berusaha mengenyahkan
rivalnya.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1989:86), pertentangan
atau pertikaian atau konflik adalah suatu proses yang dilakukan orang
atau kelompok manusia guna memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Oleh
karena itu, konflik diidentikkan dengan tindak kekerasan.
Konflik dapat pula diartikan sebagai suatu perjuangan memperoleh
hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan
sebagainya guna memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, setiap
pihak yang berkonflik berusaha menundukkan saingannya dengan
menggunakan segala kemampuan yang dimiliki agar dapat memenangkan
konflik tersebut. Tindak kekerasan dianggap tindakan yang tepat
dalam mendukung individu mencapai tujuannya. Dalam arti mudah,
konflik didefinisikan sebagai perbedaan pendapat, kepentingan, atau
tujuan antara dua atau lebih pihak yang mempunyai objek yang sama
dan membawa pada perpecahan.

c) Menurut Desta Anggoro
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
4) Pengertian Stres
a) Menurut H. Handoko, Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Sedangkan berdasarkan definisi kerjanya, pengertian dari stress adalah :
a. Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan ( lingkungan ), situasi atau kejadian eksternal yang membebani tuntunan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang.
b. Sebagai suatu tanggapan penyesuaian, dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan ) situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan pada seseorang.
b) menurut Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Jadi, stress dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan negatif tergantung dari sudut pandang mana seseorang atau karyawan tersebut dapat mengatasi tiap kondisi yang menekannya untuk dapat dijadikan acuan sebagai tantangan kerja yang akan memberikan hasil yang baik atau sebaliknya.
c) Menurut Charles D, Spielberger (dalam Ilandoyo, 2001:63) menyebutkan
bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya
obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah
berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar