NIM : 224207010
1)Pengertian Motivasi
a) Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggris -
"MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh
Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN
"MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh
Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN
jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan
atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak
utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang
diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Oleh itu kita boleh definisikan bahwa Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif
utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang
diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Oleh itu kita boleh definisikan bahwa Motivasi adalah sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara negatif atau positif
b) Menurut Walgito (2002)
Motif berasal dari bahasa latinmo v e re yang berarti bergerak atautomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,
memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
c) Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan
Motivasi adalahmerupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.
Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur
dorongan dan keinginan.
dorongan dan keinginan.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan
dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan,
maksud dan tujuan, namun dalam penerapannya nanti, penggunaan masing-
masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap karyawan. Sesuai kebutuhan
dan keinginan masing-masing.
dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan,
maksud dan tujuan, namun dalam penerapannya nanti, penggunaan masing-
masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap karyawan. Sesuai kebutuhan
dan keinginan masing-masing.
2) Pengertian Kepuasan Kerja
Dalam kutipan Moh. As’ad yang terdapat pada buku “Psikologi Industri”(2000:104), Joseph Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah “sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan”. Dan pendapat M.L Blum yang dikutip oleh Moh. As’ad dalam buku “Psikologi lndustri”(2000:102) mendefinisikan kepuasan kerja adalah “suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri”.
Serta ada juga pendapat dari Susilo Martoyo dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (1990: 123-124), kepuasan kerja, merupakan :
“Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan”.
3) Pengertian Konflik
a) Menurut Minnery, mendefinisikan konflik sebagai interaksi
antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung
namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan di mana setidaknya salah
satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan
melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut (Minnery 1985,
hal 35).
Dalam sosiologi konflik disebut juga pertikaian atau pertentangan.
Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif.
Hal ini berarti satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau berusaha
menyingkirkan pihak lainnya. Dengan kata lain, pertikaian
merupakan usaha penghapusan keberadaan pihak lain.
antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung
namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan di mana setidaknya salah
satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan
melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut (Minnery 1985,
hal 35).
Dalam sosiologi konflik disebut juga pertikaian atau pertentangan.
Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif.
Hal ini berarti satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau berusaha
menyingkirkan pihak lainnya. Dengan kata lain, pertikaian
merupakan usaha penghapusan keberadaan pihak lain.
b) Menurut Soedjono (2002:158),
pertikaian adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana pihak yang
satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain atau berusaha mengenyahkan
rivalnya.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1989:86), pertentangan
atau pertikaian atau konflik adalah suatu proses yang dilakukan orang
atau kelompok manusia guna memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Oleh
karena itu, konflik diidentikkan dengan tindak kekerasan.
Konflik dapat pula diartikan sebagai suatu perjuangan memperoleh
hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan
sebagainya guna memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, setiap
pihak yang berkonflik berusaha menundukkan saingannya dengan
menggunakan segala kemampuan yang dimiliki agar dapat memenangkan
konflik tersebut. Tindak kekerasan dianggap tindakan yang tepat
dalam mendukung individu mencapai tujuannya. Dalam arti mudah,
konflik didefinisikan sebagai perbedaan pendapat, kepentingan, atau
tujuan antara dua atau lebih pihak yang mempunyai objek yang sama
dan membawa pada perpecahan.
pertikaian adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana pihak yang
satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain atau berusaha mengenyahkan
rivalnya.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1989:86), pertentangan
atau pertikaian atau konflik adalah suatu proses yang dilakukan orang
atau kelompok manusia guna memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Oleh
karena itu, konflik diidentikkan dengan tindak kekerasan.
Konflik dapat pula diartikan sebagai suatu perjuangan memperoleh
hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan
sebagainya guna memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, setiap
pihak yang berkonflik berusaha menundukkan saingannya dengan
menggunakan segala kemampuan yang dimiliki agar dapat memenangkan
konflik tersebut. Tindak kekerasan dianggap tindakan yang tepat
dalam mendukung individu mencapai tujuannya. Dalam arti mudah,
konflik didefinisikan sebagai perbedaan pendapat, kepentingan, atau
tujuan antara dua atau lebih pihak yang mempunyai objek yang sama
dan membawa pada perpecahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar