nama : nendi dwidiansyah
kelompok : 224107215
Stres
Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah “respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres.”
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 1997:200).
Adapun menurut Robbins (2001:563) “stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang”.
Dengan demikian yang dapat disimpulkan dari uraian diatas adalah stress yang sering terjadi pada setiap orang akan berdampak buruk terhadap pekerjaan/organisasi apabila stress itu tidak dapat dikendalikan dengan baik.
Kepuasan kerja
Dalam kutipan Moh. As’ad yang terdapat pada buku “Psikologi Industri”(2000:104), Joseph Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah “sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan”.
Dan pendapat M.L Blum yang dikutip oleh Moh. As’ad dalam buku “Psikologi lndustri”(2000:102) mendefinisikan kepuasan kerja adalah “suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri”.
Serta ada juga pendapat dari Susilo Martoyo dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (1990: 123-124), kepuasan kerja, merupakan : “Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan”.
Dari beberapa pengertian kepuasan kerja diatas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah suatu sikap dari karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi terhadap apa yang telah dikerjakan.
Pendidikan dan Pelatihan
Simanjuntak mengemukakan bahwa “pendidikan danpelatihan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pengembangan sumber daya manusia.”
Notoatmodjo (1992) mengemukakan bahwa “pendidikan dan pelatihan adalah merupakan upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, terutama untukpengembangan aspek kemampuan intelektual dan kepribadian manusia."
Westerman dan Donoghue (1992) memberikan pengertian “pelatihan sebagai pengembangan secara sistimatis pola sikap/pengetahuan/keahlian yang diperlukan oleh seseorang untuk melaksanakan tugas atau pekerjaannya secara memadai.”
Jadi kesimpulann dari beberapa pengertian diklat adalah upaya peningkatan kemampuan pegawai yang dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
Produktivity
Produktivitas merupakan nisbah atau rasio antara hasil kegiatan (output, keluaran) dan segala pengorbanan (biaya) untuk mewujudkan hasil tersebut (input, masukan) (Kussriyanto, 1984, p.1).
produktivitas merupakan pencerminan dari tingkat efisiensi dan efektivitas kerja secara total (Tarwaka, Bakri, dan Sudiajeng, 2004, p.138).
Menurut Sinungan, (2003, p.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya.
Kesimpulannya adalah produktivitas kerja yang baik sangat berperan penting pada suatu perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar