Rabu, 27 Juli 2011

nama/nim : fauzi syafruddin / 224107210

Pengertian dari Penempatan adalah sebagai berikut :


Menurut Sastrohadiwiryo (2002:162), penempatan (placement) merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia, karena mempunyai hubungan yang erat dengan efesiensi dan keadilan (setiap karyawan diberikan peluang yang sama untuk berkembang).


Menurut Sastrohadiwiryo (2002:162), penempatan kerja adalah proses pemberian tugas dan pekerjaan kepada karyawan yang lulus seleksi untuk dilaksanakan sesuai ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi atas tugas dan pekerjaan, wewenang serta tanggung jawab.


Menurut Mathis (2006:227), perekrutan adalah sebagai proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi karyawan atau dapat juga diartikan, penarikan {recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Penarikan berhasil jika banyak pelamar yang memasukkan lamarannya ke perusahaan sehingga peluang untuk mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar dan perusahaan dapat memilih terbaik dari yang baik.


Menurut Hasibuan, Melayu S.P.(2000:32) bahwa penempatan karyawan adalah tindak lanjut dari seleksi, yaitu penempatan calon karyawan yang diterima pada jabatan/pekerjaan yang dibutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut.



Pengertian dari Prestasi Kerja adalah sebagai berikut :


Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.


Menurut Moh. As'ud (1995:47), prestasi kerja sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.


Suryabrata (1984) menyatakan bahwa prestasi adalah juga suatu hasil yang dicapai seseorang setelah ia melakukan suatu kegiatan.


Menurut Lawler (dalam As’ad, 1991) adalah suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaannya secara efisien dan efektif.


Pengertian Hubungan Perilaku Organisasi adalah sebagai berikut :


Perilaku organisasi(PO) adalah bidang ilmu yang mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan tentang bagaimana manusia berperan atau berperilaku atau bertindak di dalam organisasi (Davis&Newstrom, 1989).

James L. Gibson, et al (1985)

Perilaku organisasi adalah penelaahan tentang individu dan kelompok dalam lingkungan organisasi

Stephen P. Robbins (1998)

Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi

Keith Davis (1985) James L. Gibson, et al (1985)[6]

Perilaku organisasi adalah penelaahan tentang individu dan kelompok dalam lingkungan organisasi

2. Stephen P. Robbins (1998)[7]

Perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi

3. Keith Davis (1985)[8]

Perilaku organisasi adalah telaah dan penerapakan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak di dalam organisasi. Perilaku organisasi adalah sarana manusia bagi keuntungan manusia. Perilaku organisasi dapat diterapkan secara luas dalam perilaku orang-orang di semua jenis organisasi, seperti bisnis, pemerintahan, sekolah, dan organisasi jasa. Apapun organiasi itu ada kebutuhan untuk memahami perilaku organisasi.


Rabu, 20 Juli 2011

tugas mandiri MSDM

NAMA : REVIE HAFIZ PRIMANDO
NIM : 224108085

BEBERAPA PENGERTIAN MOTIVASI MENURUT PARA AHLI :
Menurut T. Hani Handoko ( 2003:252), mengemukakan bahwa motivasi adalah :
“Keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.
Menurut H. Hadari Nawawi (2003:351), pengertian dari motivasi adalah :
“Suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar”.
Menurut A. Anwar Prabu Mangkunegara (2002:95), mengatakan mengenai motivasi adalah :
“kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara prilaku yang berubungan dengan lingkungan kerja”.
Resume : tanpa adanya atmosfer positif yang diciptakan dari diri sendiri seseorang tidak akan pernah bisa mencapai tujuan apa yang ditiuju.
BEBERAPA PENGERTIAN KEPUASAN KERJA MENURUT PARA AHLI :
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. (Hasibuan, 2001 : 202).
Kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakini apa yang seharusnya mereka terima(Stephen P. Robbins, 1996 : 26).
Kepuasan kerja adalah kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya antara apa yang diharapkan pegawai dari pekerjaan/kantornya “ (Davis, 1995 : 105)

Resume : untuk mencapai hasil kepuasan kerja para pekerja/karyawan harus menciptakan suasana yang senyaman mungkin.komunikasi 2 arah harus terjalin dengan baik antara atasan dan bawahan agar suasana di lapangan pekerjaan tercipta kenyamanan dan keamanan sehingga para perkerja bisa merasakan hasil kepuasan apa yang dikerjakan.

BEBERAPA PENGERTIAN STRESS MENURUT PARA AHLI:
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stress membuat tubuh memproduksi hormon adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. (A. Khoiron Mustafit)
Stres Kerja
( Charles D, Spielberger, dalam Ilandoyo, 2001:63)
Stress adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya
obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah
berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.
(Gibson et al, dalam Yulianti, 2000:9)
Stress kerja dikonseptualisasi dari beberapa titik pandang, yaitu stres sebagai stimulus, stress
sebagai respon dan stress sebagai stimulus-respon. Stress sebagai stimulus
merupakan pendekatan yang menitikberatkan pada lingkungan. Definisi stimulus
memandang stress sebagai suatu kekuatan yang menekan individu untuk
memberikan tanggapan terhadap stressor.
Resume : Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya stress kerja adalah
dikarenakan adanya ketidak-seimbangan antara karakteristik kepribadian karyawan
dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya dan dapat terjadi pada semua
kondisi pekerjaan. Adanya beberapa atribut tertentu dapat rnempengaruhi daya
tahan stress seorang karyawan.

Sedangkan gejala stress di tempat kerja, yaitu meliputi:
1. Kepuasan kerja rendah
2. Kinerja yang menurun
3. Semangat dan energi menjadi hilang
4. Komunikasi tidak lancar
5. Pengambilan keputusan jelek
6. Kreatifitas dan inovasi kurang
7. Bergulat pada tugas-tugas yang tidak produktif.

Selasa, 19 Juli 2011

KESELAMATAN dan KESEHATAN KERJA

Nama  : Achmad Hidayat
NIM    : 2241.08.248
Tugas  : M.SDM



Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Menurut Mangkunegara (2002, p.163)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
Menurut Suma’mur (2001, p.104), keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah
kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja.
            Jadi yang dimaksud dengan K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya    kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.

STRUKTUR
Struktur data adalah cara menyimpan ataumerepresentasikan data di dalam komputer agar bisa dipakai secara efisien. Sedangkan data adalah representasi dari fakta dunia nyata. Fakta atau keterangan tentang kenyataan yang disimpan, direkam atau direpresentasikan dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau symbol.
Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk.
Struktur tim adalah pemanfaatan tim sebagai perangkat sentral untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan kerja.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya.

KEPUASA KERJA
Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja.
Stephen Robins : Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan Pegawai; merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah pengorbanan. Apabila dilihat dari pendapat Robin tersebut terkandung dua dimensi, pertama, kepuasan yang dirasakan individu yang titik beratnya individu anggota masyarakat, dimensi lain adalah kepuasan yang merupakan sikap umum yang dimiliki oleh pegawai.
            Jadi yang dimaksud dengan kepuasan kerja yaitu suatu perasaan yang di dapat oleh setiap pegawai terhadap pekerjaan yang dilakukannya.

Senin, 18 Juli 2011

Tugas MSDM ( M. Eko Irianto 224107051)

Pengertian Job Description

1. Job Description(Deskripsi Pekerjaan) adalah daftar tugas-tugas umum, atau fungsi, dan tanggung jawab dari sebuah posisi. Biasanya, hal itu juga termasuk kepada siapa laporan posisi, spesifikasi seperti kualifikasi yang dibutuhkan oleh orang dalam pekerjaan, gaji range untuk posisi, dll Deskripsi pekerjaan biasanya dikembangkan dengan melakukan analisis pekerjaan, yang meliputi pemeriksaan tugas dan urutan tugas yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Analisis terlihat di bidang pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pekerjaan. Perhatikan bahwa peran adalah himpunan tanggung jawab atau hasil yang diharapkan yang berhubungan dengan pekerjaan. Pekerjaan biasanya meliputi beberapa peran. .Deskripsi pekerjaan mungkin akan diperluas untuk membentuk orang spesifikasi. Terminologi alternatif digunakan di bawah sistem PBB Syarat acuan (TOR).
2. Job Description adalah Sebuah kumpulan informasi jabatan dan disusun secara sistematis yang diperoleh melalui Job Analysis, yang dapat mengidentifikasi dan menguraikan suatu jabatan atau posisi tertentu. Membuat status setiap jabatan menjadi jelas akan: Fungsi & Perannya, Hasilnya, Tanggungjawabnya.
3. Job Description adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan:
  • tugas,
  • tanggung jawab,
  • yang paling penting kontribusi dan hasil yang dibutuhkan dari posisi,
  • diperlukan kualifikasi calon, dan
  • pelaporan hubungan dan rekan kerja dari sebuah pekerjaan tertentu










Pengertian Job Planning

1. Job Planning adalah suatu proses mempersiapkan usahaatau kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis dan logis untukmencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan.Sistematis dalam arti teratur, dan logis dalam arti masuk akal sehinggabisa dipertanggung jawabkan. Tujuan yang dimaksud sudah tentu dalamarti bukan tujuan individual (perorangan) melainkan merupakan tujuankolektif (ramai-ramai) atau tujuan organisasi (kelompok) yang secaratepat dapat dikatakan sebagai tujuan kantor sesuai dengan pembahasandi dalam buku ini. Perencanaan mengahasilkan rencana sebagai bentukkongkritnya.Jadi, perencanaan kerja adalah suatu proses mempersiapkanusaha untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara sistematis dan logis,sampai pekerjaan itu selesai dan membuahkan hasil yang diharapkanbersama. Kongkritnya adalah rencana kerja
2. Job Planning adalah perencanaan kerja adalah suatu proses mempersiapkan usahaatau kegiatan yang akan dilakukan secara sistematis dan logis untukmencapai suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya oleh pimpinan.Sistematis dalam arti teratur, dan logis dalam arti masuk akal sehinggabisa dipertanggung jawabkan. Tujuan yang dimaksud sudah tentu dalamarti bukan tujuan individual (perorangan) melainkan merupakan tujuankolektif (ramai-ramai) atau tujuan organisasi (kelompok) yang secaratepat dapat dikatakan sebagai tujuan kantor sesuai dengan pembahasandi dalam buku ini. Perencanaan mengahasilkan rencana sebagai bentukkongkritnya.Jadi, perencanaan kerja adalah suatu proses mempersiapkanusaha untuk melaksanakan suatu pekerjaan secara sistematis dan logis,sampai pekerjaan itu selesai dan membuahkan hasil yang diharapkanbersama. Kongkritnya adalah rencana kerja.
3. Job Planning adalah adalah proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.










Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Menurut Mangkunegara (2002, p.163)
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
2. Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
3. Jackson (1999, p. 222)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan.















Pengertian Pengembangan

1. Pengembangan adalah upaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan lama dan baru yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan baik untuk saat ini atau untuk masa mendatang. Pengembangan (development) mewakili usaha-usaha meningkatkan kemampuan para karyawan untuk menangani beraneka tugas dan untuk meningkatkan kapabilitas di luar kapabilitas yang dibutuhkan oleh pekerjaan saat ini (Mathis & Jackson, 2006: 350).
2. Pengembangan adalah program yang berusaha meningkatkan efektifitas  dengan mengintergrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan. Secara khusus proses ini merupakan usaha mengadakan perubahan secara berencana yang meliputi suatu sistem total sepanjang periode tertentu. (Wursanto,2005:319).
3. Sutarto memberikan kesimpulan bahwa pengembangan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penyempurnaan yang dilakukan secara berencana dan terus-menerus guna memecahkn masalah-masalah yang timbul sebagai akibat dari adanya perubahan sehingga dapat mengatasi serta menyesuaikan diri dengan perubahan dengan menerapkan ilmu perilaku yang dilakukan.

Minggu, 17 Juli 2011

Adi Maulana Putra(224207010) - TUGAS MSDM

NAMA : Adi Maulana Putra
NIM : 224207010



1)Pengertian Motivasi
a) Perkataan MOTIVASI adalah berasal daripada perkataan Bahasa Inggris -
    "MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh
    Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN
    jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan 
    atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak
    utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang
    diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Oleh itu kita boleh definisikan bahwa Motivasi       adalah   sesuatu yang menggerak dan mengarah tuju seseorang dalam tindakan-tindakannya sama ada secara   negatif atau positif

b) Menurut Walgito (2002) 
Motif berasal dari bahasa latinmo v e re yang berarti bergerak atautomove
yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat
(driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait
dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif
adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan,
memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran.Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
c) Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan 
Motivasi adalahmerupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.
Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur
dorongan dan keinginan.
Dengan demikian maka dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi merupakan
dorongan dalam diri seseorang dalam usahanya untuk memenuhi keinginan,
maksud dan tujuan, namun dalam penerapannya nanti, penggunaan masing-
masing unsur tersebut adalah berbeda untuk setiap karyawan. Sesuai kebutuhan
dan keinginan masing-masing. 

2) Pengertian Kepuasan Kerja  
Dalam kutipan Moh. As’ad yang terdapat pada buku “Psikologi Industri”(2000:104), Joseph Tiffin mendefinisikan kepuasan kerja adalah “sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerjasama diantara pimpinan dan sesama karyawan”. Dan pendapat M.L Blum yang dikutip oleh Moh. As’ad dalam buku “Psikologi lndustri”(2000:102) mendefinisikan kepuasan kerja adalah “suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sifat khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan itu sendiri”.
Serta ada juga pendapat dari Susilo Martoyo dalam bukunya “Manajemen Sumber Daya Manusia” (1990: 123-124), kepuasan kerja, merupakan :
“Keadaan emosional karyawan dimana terjadi atau tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan untuk karyawan yang bersangkutan”.


3) Pengertian Konflik
a) Menurut Minnery, mendefinisikan konflik sebagai interaksi
antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain saling bergantung
namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan di mana setidaknya salah
satu dari pihak-pihak tersebut menyadari perbedaan tersebut dan
melakukan tindakan terhadap tindakan tersebut (Minnery 1985,
hal 35).
Dalam sosiologi konflik disebut juga pertikaian atau pertentangan.
Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara negatif.
Hal ini berarti satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau berusaha
menyingkirkan pihak lainnya. Dengan kata lain, pertikaian
merupakan usaha penghapusan keberadaan pihak lain.

b) Menurut Soedjono (2002:158),
pertikaian adalah suatu bentuk interaksi sosial di mana pihak yang
satu berusaha menjatuhkan pihak yang lain atau berusaha mengenyahkan
rivalnya.
Sedangkan menurut Soerjono Soekanto (1989:86), pertentangan
atau pertikaian atau konflik adalah suatu proses yang dilakukan orang
atau kelompok manusia guna memenuhi tujuannya dengan jalan
menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan kekerasan. Oleh
karena itu, konflik diidentikkan dengan tindak kekerasan.
Konflik dapat pula diartikan sebagai suatu perjuangan memperoleh
hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan, otoritas, dan
sebagainya guna memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, setiap
pihak yang berkonflik berusaha menundukkan saingannya dengan
menggunakan segala kemampuan yang dimiliki agar dapat memenangkan
konflik tersebut. Tindak kekerasan dianggap tindakan yang tepat
dalam mendukung individu mencapai tujuannya. Dalam arti mudah,
konflik didefinisikan sebagai perbedaan pendapat, kepentingan, atau
tujuan antara dua atau lebih pihak yang mempunyai objek yang sama
dan membawa pada perpecahan.

c) Menurut Desta Anggoro
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik.
4) Pengertian Stres
a) Menurut H. Handoko, Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Sedangkan berdasarkan definisi kerjanya, pengertian dari stress adalah :
a. Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap kegiatan ( lingkungan ), situasi atau kejadian eksternal yang membebani tuntunan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang.
b. Sebagai suatu tanggapan penyesuaian, dipengaruhi oleh perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan dari luar ( lingkungan ) situasi atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis dan atau fisik berlebihan pada seseorang.
b) menurut Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
Jadi, stress dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan negatif tergantung dari sudut pandang mana seseorang atau karyawan tersebut dapat mengatasi tiap kondisi yang menekannya untuk dapat dijadikan acuan sebagai tantangan kerja yang akan memberikan hasil yang baik atau sebaliknya.
c) Menurut Charles D, Spielberger (dalam Ilandoyo, 2001:63) menyebutkan
bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal yang mengenai seseorang, misalnya
obyek-obyek dalam lingkungan atau suatu stimulus yang secara obyektif adalah
berbahaya. Stres juga biasa diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang.

Tugas MSDM

Ihsanuzuhdi / Kelompok 5
224107234
  
Perencanaan merupakan suatu hasil rangkaian kerja untuk merumuskan sesuatu yang didasari oleh suatu pola tindakan yang definitif, menurut pertimbangan yang sistematis, akan membawa keuntungan tetapi dengan anggapan bahwa akan ada tindakan selanjutnya yang juga merupakan rangkaian kegiatan yang sistematis lainnya (Djoko Soejarto).
Perencanaan dapat dilihat sebagai kemampuan untuk mengendalikan konsekuensi masa depan dari suatu tindakan-tindakan yang dilakukan saat ini. Semakin banyak konsekuensi yang dapat dikendalikan, semakin besar konsekuensi perencanaan. Maksud perencanaan adalah untuk membuat masa depan yang berbeda dari  yang akan terjadi jika tanpa perencanaan itu (Aaron Wildavky)
Perencanaan adalah suatu proses pemikiran dan tindakan manusia berdasarkan pemikiran tersebut dalam kenyataannya, pemikiran ke masa depan yang merupakan suatu kegiatan manusia yang sangat umum. (George Chadwick)
Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa:planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective.Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : “ Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.”
 
orientasi manajemen adalah wewenang formal yang resmi. Wewenang ini didelegasikan berdasarkan hal memerintah orang-orang tertentu. Pimpinan percaya bahwa mereka mengetahui apa yang terbaik dan para pegawai berkewajiban untuk mematuhi perintah. Pimpinan berasumsi bahwa pegawai harus dibujuk dan didorong untuk berprestasi, dan inilah tugas pimpinan. Pimpinan melakukan tugas berfikir, para pegawai mematuhi perintah. Pandangan manajemen yang konvensional ini menimbulkan pengendalian yang ketat atas para pegawai di tempat kerja.
Setiap karyawan yang tergabung dalam suatu organisasi memiliki orientasi kerja masing-masing dan kemungkinan besar karyawan satu dengan lainnya mempunyai orientasi kerja yang berbeda pula, dan apabila orientasi yang dipersepsikannya ini dapat tercapai maka karyawan akan merasakan kepuasan kerja dan bekerja dengan maksimal.
 
Orientasi menurut Ingham (1970): the concept formed the basis for the harmonious view of industrial relations in the small firm as orientation to work was said to cause individual self-selection to the small firm sector. Yang kurang lebih memiliki arti: sikap dan tingkah laku karyawan, merupakan suatu konsep yang dapat menciptakan harmoni dalam bekerja dan sehingga dapat menyebabkan peningkatan kinerja karyawan secara individu dalam sebuah perusahaan.
 
Orientasi menurut Goldthorpe (1968): orientation to work adalah arti sebuah pekerjaan terhadap seorang individu, berdasarkan harapannya yang diwujudkan dalam pekerjaannya.
 
 
Orientasi dalah cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar kegiatan usaha anda dapat dilaksanakan dengan baik. Biasanya orientasi ini anda lakukan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk memberikan pengenalan dan pengertian tentang masalah yang terjadi di perusahaan anda.
Tapi orientasi bisa juga anda terapkan untuk pegawai lama yang kadang-kadang lupa atau tidak selalu ingat. Tujunnya adalah agar mereka selalu memahami peranannya.
 
Sarros dan Butchatsky (1996), "leadership is defined as the purposeful behaviour of influencing others to contribute to a commonly agreed goal for the benefit of individual as well as the organization or common good". Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi. Sedangkan menurut Anderson (1988), "leadership means using power to influence the thoughts and actions of others in such a way that achieve high performance".

Berdasarkan definisi-definisi di atas, kepemimpinan memiliki beberapa implikasi. Antara lain:
Pertama: kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (followers). Para karyawan atau bawahan harus memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin. Walaupun demikian, tanpa adanya karyawan atau bawahan, kepemimpinan tidak akan ada juga.

Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dengan kekuasaannya (his or herpower) mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang memuaskan. Menurut French dan Raven (1968), kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin dapat bersumber dari:
  • Reward power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan dan sumberdaya untuk memberikan penghargaan kepada bawahan yang mengikuti arahan-arahan pemimpinnya.
  • Coercive power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan memberikan hukuman bagi bawahan yang tidak mengikuti arahan-arahan pemimpinnya
  • Legitimate power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin mempunyai hak untuk menggunakan pengaruh dan otoritas yang dimilikinya.
  • Referent power, yang didasarkan atas identifikasi (pengenalan) bawahan terhadap sosok pemimpin. Para pemimpin dapat menggunakan pengaruhnya karena karakteristik pribadinya, reputasinya atau karismanya.
  • Expert power, yang didasarkan atas persepsi bawahan bahwa pemimpin adalah seeorang yang memiliki kompetensi dan mempunyai keahlian dalam bidangnya.
Para pemimpin dapat menggunakan bentuk-bentuk kekuasaan atau kekuatan yang berbeda untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi.

Ketiga: kepemimpinan harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri (integrity), sikap bertanggungjawab yang tulus (compassion), pengetahuan (cognizance), keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan (commitment), kepercayaan pada diri sendiri dan orang lain (confidence) dan kemampuan untuk meyakinkan orang lain (communication) dalam membangun organisasi. Walaupun kepemimpinan (leadership) seringkali disamakan dengan manajemen (management), kedua konsep tersebut berbeda.

Perbedaan antara pemimpin dan manajer dinyatakan secara jelas oleh Bennis and Nanus (1995). Pemimpin berfokus pada mengerjakan yang benar sedangkan manajer memusatkan perhatian pada mengerjakan secara tepat ("managers are people who do things right and leaders are people who do the right thing, "). Kepemimpinan memastikan tangga yang kita daki bersandar pada tembok secara tepat, sedangkan manajemen mengusahakan agar kita mendaki tangga seefisien mungkin.
 
 
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu (Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).
 
Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan (Jacobs & Jacques, 1990, 281).
TUGAS DAN PERAN PEMIMPIN
Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1.Pemimpin bekerjadengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
5. Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
Nama : Amelia Safitri
Nim: 224107137



1.PERENCANAAN
a.       Menurut Prajudi Atmosudirjo : Perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana
b.      Menurut Bintoro Tjokroamidjojo : Perencanaan dalam arti luas adalah proses kegiata secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
c.       Menurut Muhammad fakir: Perencanaan dapat juga dikatan sebagai suatu proses untuk pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai dengan yang di inginkan.
d.      Menurut saya : Perencanaan adalah suatu  proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai sesuatu guna untuk mendapatkan hasil yang optimal.
2.  KOMPENSASI                                                                                                        
a.       Menurut Alex S. Nitisemito : Kompensasi adalah merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap.
b.      Menurut Susilo Martoyo: Kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi “employers” maupun “employees” baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak langsung berupa uang (non-financial).
c.       Menurut Sujana Ismaya : Kompensasi adalah Imbalan berupa uang atau bukan uang (natura) yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau organisasi.
d.      Menurut saya :
3. DIKLAT
a.       Menurut Sumantri : Pelatihan sebagai proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan teroganisir.
b.      Menurut Good : Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan.
c.       Menurut Michael J. Jucius : Pelatihan untuk menunjukan setiap proses untuk mengembangkan bakat keterampilan dan kemampuan pegawai guna menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
d.      Menurut saya : suatu pelatihan yang diberikan kepada seseorang guna untuk menambah kualitas dalam kinerja pekerjaan nantinya.
4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
a.       Menurut Melayu SP. Hasibuan : Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b.      Menurut Mutiara S, Panggabean : Manajemen sumber daya manusia adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah dikerjakan.
c.       Menurut Achmad S.Rucky : Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengembangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu.
d.      Menurut saya : pengelolaan sumber daya manusia yang baik tentunya dapat menghasilkan sesorang menjadi pribadi yang berkualitas karena semuanya terstruktur dengan baik.
5. PENEMPATAN
a.       Menurut Marihot T.E. Hariandja : Penempatan adalah proses penugasa/ pemberian jabatan/ penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
b.      Menurut Mathis & Jackson : Penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang lebih tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaan akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
c.       Menurut B. Siswanto Sastrohardijo: Penempatan adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsure pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan, dan keahlian nya.
d.      Menurut saya: Penempatan adallah suatu posisi/letak dimana saya berada atau ditugaskan dalam bidang tertentu yang telah diberikan olrh seorang atasan/seseorang berdasarkan kepercayaan terhadap kinerja dan kualitas saya.

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (kelompok 6)


Nama : Amelia Safitri
Nim: 224107137



1.PERENCANAAN
a.       Menurut Prajudi Atmosudirjo : Perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan dijalankan dalam mencapai tujuan tertentu, oleh siapa dan bagaimana
b.      Menurut Bintoro Tjokroamidjojo : Perencanaan dalam arti luas adalah proses kegiata secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.
c.       Menurut Muhammad fakir: Perencanaan dapat juga dikatan sebagai suatu proses untuk pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai dengan yang di inginkan.
d.      Menurut saya : Perencanaan adalah suatu  proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mencapai sesuatu guna untuk mendapatkan hasil yang optimal.

2.  KOMPENSASI                                                                                                        
a.       Menurut Alex S. Nitisemito : Kompensasi adalah merupakan balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawannya yang dapat dinilai dengan uang dan mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap.
b.      Menurut Susilo Martoyo: Kompensasi adalah pengaturan keseluruhan pemberian balas jasa bagi “employers” maupun “employees” baik yang langsung berupa uang (financial) maupun yang tidak langsung berupa uang (non-financial).
c.       Menurut Sujana Ismaya : Kompensasi adalah Imbalan berupa uang atau bukan uang (natura) yang diberikan kepada karyawan dalam perusahaan atau organisasi.

3. DIKLAT
a.       Menurut Sumantri : Pelatihan sebagai proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan cara dan prosedur yang sistematis dan teroganisir.
b.      Menurut Good : Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan.
c.       Menurut Michael J. Jucius : Pelatihan untuk menunjukan setiap proses untuk mengembangkan bakat keterampilan dan kemampuan pegawai guna menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu.
d.      Menurut saya : suatu pelatihan yang diberikan kepada seseorang guna untuk menambah kualitas dalam kinerja pekerjaan nantinya.

4. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
a.       Menurut Melayu SP. Hasibuan : Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b.      Menurut Mutiara S, Panggabean : Manajemen sumber daya manusia adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan, pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah dikerjakan.
c.       Menurut Achmad S.Rucky : Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengembangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuan tertentu.
d.      Menurut saya : pengelolaan sumber daya manusia yang baik tentunya dapat menghasilkan sesorang menjadi pribadi yang berkualitas karena semuanya terstruktur dengan baik.

5. PENEMPATAN
a.       Menurut Marihot T.E. Hariandja : Penempatan adalah proses penugasa/ pemberian jabatan/ penugasan kembali pegawai pada tugas/jabatan baru atau jabatan yang berbeda.
b.      Menurut Mathis & Jackson : Penempatan adalah menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang lebih tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaan akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan.
c.       Menurut B. Siswanto Sastrohardijo: Penempatan adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsure pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan, dan keahlian nya.
d.      Menurut saya: Penempatan adallah suatu posisi/letak dimana saya berada atau ditugaskan dalam bidang tertentu yang telah diberikan olrh seorang atasan/seseorang berdasarkan kepercayaan terhadap kinerja dan kualitas saya.
Siska Febriyanti 224107074

 A. PHK

1.     >>1Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Menurut Marwan Arhas Ialah Brakhirnya Hubungan Kerja bagi buruh dari segala kesengsaraan. Menurut teori memang buruh berhak pula untuk mengakhirinya sehingga pengakhiran itu selalu merupakan pengakhiran hubungan kerja oleh pihak majikan

2.      >>2 PEMUTUSAN  HUBUNGAN  KERJA ( PHK ) Menurut kantor hukum ludwich bernhrad H .SH. dan Patner  adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja dan pengusaha.

3.     >>3 Definisi PHK Advokat purwadi SH adalah Pegankhiran hubungan kerja antara buruh/pekerja dengan pengusaha yang dapat menyebabkan berakhirnya hak dan kewajiban dari masing-masing pihak.


B. Produktivitas

1. Pengertian Produktivitas kerja didasarkan pada pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pengembangan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumberdaya secara efisien namun tetap menjaga mutu kualitas. Syarif (1991)

2.      2. Menurut Cascio (dalam Almigo, 2004 : .53) definisi produktivitas kerja adalah sebagai pengukuran output berupa barang atau jasa dalam hubungannya dengan input yang berupa karyawan, modal, materi atau bahan baku dan peralatan.

3.    3. Menurut Hasibuan (Prasetyo dan Wahyudin, 2006) definisi produktivitas adalah sebagai perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). produktivitas naik hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem kerja, teknik produksi, dan adanya peningkatan keterampilan tenaga kerja Produktivitas kerja menunjukkan bahwa individu merupakan perbandingan dari efektivitas keluaran (pencapaian unjuk kerja maksimal) dengan efisiensi salah satu masukan (tenaga kerja) yang mencakup kuantitas, kualitas dalam waktu tertentu.

C. Prestasi kerja

1. Pengertian prestasi kerja disebut juga sebagai kinerja atau dalam bahasa inggris disebut dengan performance. Prestasi kerja atau kinerja sebagai tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh seseorang, unit atau divisi, dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Rahmanto

2. Roger belows, dalam Psychology of personnal in business industry, Prentice Hall, New Jersey 1961, p.370 mendefinisikan suatu penilaian periodik atas nilai seorang individu karyawan bagi organisasinya, dilakukan oleh atasannya atau seseorang yang berada dalam posisi untuk mengamati atau menilai prestasi kerjanya.

3. Dale S. Beach, The Management of People at Work, Mac millian New York, 1970 p.257, mendefinisikan sebuah penilaian sistematis atas individu karyawan mengenai prestasinya dalam pekerjaannya dan potensinya untuk pengembangan.


D. KEPEMIMPINAN

1.      1.  Sarros dan Butchatsky (1996), Menurut definisi tersebut, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku dengan tujuan tertentu untuk mempengaruhi aktivitas para anggota kelompok untuk mencapai tujuan bersama yang dirancang untuk memberikan manfaat individu dan organisasi.\

2.      2.  George R.Terry merumuskan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Hubungan antara pemimpin dan mereka yang dipimpin bukanlah hubungan satu arah,tetapi harus ada antar hubungan ( interaction ).
\
3.       3. Menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.

5. MOTIVASI

1.        1. Menurut Taidin Suhaimin motivasi adalah bermaksud sebab, tujuan
atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak
utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang
diinginkannya sama ada secara negatif atau positif.
2.       2. T. Hani Handoko mengemukakan bahwa motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan.
3.       3. H. Hadari Nawawi mendefinisikan motivasi sebagai suatu keadaan yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan yang berlangsung secara sadar.